Kehidupan seperti buku.
Sampul depan berisi tanggal lahir, dan sampul belakang berisi tanggal kematian.
Tiap lembarnya adalah hari-hari dalam hidup kita.
Seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang bersih, baru & tiada cacat.
Seburuk apapun hari kemarin, Allah SWT selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.
Setelah melalui perjalanan panjang hingga mengalami musibah kebangkrutan dan menghabiskan seluruh tabungan dan aset yang kami miliki, barulah saya paham manfaat perlindungan finansial yang disediakan oleh asuransi.
Enam bulan setelah putra kami sakit kritis : Airlangga Qiswara dan pergi meninggalkan kami untuk selamanya barulah saya mulai sadar bahwa hidup itu sebentar saja.
Apa yang harus saya lakukan di usia saya yang sudah tidak lagi muda 42 tahun agar lebih bermakna ?
Jika saya bisa membantu orang lain agar terhindar dari resiko kebangkrutan finansial akibat bencana sakit kritis, mungkin itu bisa menyelamatkan keluarga kecilnya.
Uang klaim asuransi meski diterima dalam jumlah besar atau kecil tidak dapat mengembalikan kenangan yang indah.
Uang klaim asuransi tidak dapat menyembuhkan atau membuat orang lain terhindar dari kematian.
Namun, uang klaim asuransi adalah sebagai tanda kasih dari ayah kepada anaknya. Tanda cinta suami kepada istrinya. Tanda rasa syukur seorang anak kepada orang tua yang telah membesarkannya sejak kecil.
Bagaimana uang yang saya miliki saat ini meski nilainya tidak seberapa bisa bermakna dalam bagi orang yang saya hormati dan kasihi.
Saya rasa anda juga setuju dengan saya.
Membantu orang lain sadar akan asuransi akan membuat harta kita lebih berkah dan bersih.
Semoga Tuhan senantiasa meridhoi langkah kita.