“Saya sudah pakai BPJS mbk…Saya sudah dapat askes dari kantor, aku juga sudah punya asuransi kesehatan. ”
Wah bagus dong yah pak, saya juga pakai BPJS😀 Wah kantornya keren yaa 😀
Apalagi katanya skg BPJS sudah meningkatkan pelayanan nya seiring dengan membludaknya masyarakat yg pakai BPJS.
Saya sharing sedikit boleh ya…
BPJS atau asuransi rawat inap dari ktr, tmasuk kedalam asuransi kesehatan, yg apabila kita terdiagnosa penyakit, BPJS akan membayar seluruh tagihan rumah sakit.
Tanpa kita sadari, faktanya ketika kita terkena sakit bahkan sampai tidak bisa bekerja lagi, ada biaya non medis yg harus kita keluarkan. Benar atau benar?
Apa saja biaya non medisnya?
1. Bila pencari nafkah sakit, istri dan keluarga harus ikut menemani dan butuh akomodasi selama pengobatan.
2. Pengobatan alternatif/nutrisi tidak ditanggung BPJS alias tanggung biaya sendiri.
3. Ingin berobat ke Luar Negeri, pakai biaya sendiri.
4. Pekerjaan suami (pencari nafkah utama) atau istri akan terancam stop
5. Pekerjaan stop = income pun akan terancam stop.
Tapi, ada yg tidak pernah stop. Yaitu biaya hidup.
Biaya hidup orang sakit jauh lebih besarrr, dibanding orang sehat.
Benar atau benar?
Dari kacamata saya, asuransi bukanlah menghitung nilai berapa jiwa kita, berapa harga resiko kita.
Tapi, menyisihkan berapa persen dari income untuk keluarga bilamana terjadi sesuatu beban finansial yg besar akan terasa ringan.
Asuransi bukan untuk anda. Tapi, untuk orang yg anda cintai.
Di tulisan ini kami tidak menjual asuransi, tapi kami hanya ingin sedikit lebih mengedukasi dari ilmu yang saya dapat di kantor, dr training, pelatihan, baca buku, sharing2 sama senior-mentor dan saya rasa perlu di share kpd teman2 semua,
Jika merasa bingung atau sudah mengerti silahkan inbox saya.
I’m Allianz Syariah